(Klik pada gambar untuk memperbesar)
Cangkruk di Kuwang
Contoh halaman buku nanti
Sebenarnya sket kuwang bersama IS Jogja sudah lumayan lama
diadakan. Dan kebetulan hasil sket tersebut akan dibukukan. Desa kuwang adalah
desa yang dijadikan Huntara (hunian sementara) para korbam bencana merapi.
Puluhan kepala keluarga berada di hunian tersebut dari
berbagai desa yang terkena merapi. Puluhan atau mungkin ratusan hunian
sementara dibuat untuk dijadikan tempat tinggal mereka. Namun sampai saat ini,
mereka masih tinggal dihunian yang sejatinya dibuat hanya untuk sementara
(hanya seadanya).
Namun mau bagaimana lagi?
Keadaan yang membuat mereka untuk tetap tinggal dan bertahan
di sana.
Karena mendapatkan tawaran untuk berpartisipasi dalam sket
kuwang. Kemudian aku menuju ke sana ditemani Culun dan Upil..
Karena ketika nyeket disana dibagi tugas sketsa, akupun
mendapatkan tugas mensketsa rumah penduduk yang memiliki usaha, seperti ruko,
laundry atau apapun. Juga rumah penduduk yang di halaman depannya memiliki
pohon atau tanaman..
Sebelum mendapatkan tugas tersebut. Aku berkeliling dan
mengamati sekitar. Dan aku tertarik untuk naik ke Cangkruk. Sebuah gardu
pantau.
Kemudian dari bawah cangkruk aku mulai membuat sketsa
huntara yang dibuat oleh UGM..
Aku menggunakan tinta china dan finishing air pada sketbuk
A4
Dibawah Cangkruk Pos Pantau
Tinta China Pada Sketbuk A4
Finishing Air
Kemudian aku langsung mencari objek tugasku. Kebetulan di sekitar
situ ada hunian yang memiliki usaha laundry. Langsung saja aku mulai membuat
sketsa..
Aku menggunakan drawing pen dan finishing sedikit tinta dan
air pada sketbuk A4..
Usaha Laundry milik warga di Kuwang
Drawing Pen pada Sketbuk A4
Finishing sedikit tinda china dan air
Karena tugasku juga mewawancarai warga yang memiliki hunian
tersebut, akupun langsung memberanikan diri untuk bertamu. Sebenarnya aku
sangat malu dan tidak cukup nyali untuk melakukan itu. Namun, nekat saja!
Aku bertemu dengan anak pemilik rumah usaha tersebut.
Namanya Muhammad Fajar. Bisa dipanggil Fajar. Dia masih duduk di bangku SMK di
Cangkringan.
Dia adalahs alah satu pemuda yang beruntung selamat dari
terjangan erupsi merapi. Ia berserita tentang malam kejadian erupsi sampai pada
teman-teman sebayanya yang tidak memiliki nasib baik karena tewas pada musibah
tersebut.
Di sini ia dan para pemuda lainnya menjadi relawan bencana
dan tergabung dalam komunitas komunikasi yang bernama AMC (Argo Merapi
Comunity) 149,380 MHz..
Sambil wawancara daripada nganggur, sekalian saja aku juga
membuat skets mas Fajar tersebut. Dan ketika tau dirinya di sket, dia jadi
salah tingkah dan memperbaiki penampilannya. Aku hanya menggunakan pensil
mekanik pada sketbuk A4 dan hanya dengan finishing arsir saja..
Muhammad Fajarudin
Pemuda di Huntara Kuwang
Pensil Mekanik pada Sketbuk A4
Dan setelah selesai sketsanya, dia meminta ijin untuk
memoto hasil sketsanya yang menurutnya akan dijadikan poto profil akunnya di jejaring
sosial. :)
Sebenarnya ketika di cangkruk ada kejadian yang lumayan
memalukan dan kasihan juga sih..
Upil jatuh ketika turun dari lantai 2 cangkruk. Salah satu
kakinya terperosok karena papan yang diinjaknya sudah rapuh. Menyebabkan 3 jari
kakinya sobek dan mengeluarkan banyak darah..
Sebenarnya kasian melihat dia seperti itu, tapi juga aku
tidak bisa menahan tawaku karena posisi dia jatuh sungguh lucu..
Maaf pil, aibmu kubeberkan.. :)
Awalnya dia pusing dan lemas karena mengetahui kakinya
berdarah, namun setelah beristirahat sejenak, ia kemudian malah membuat sketsa kaki berdarahnya tersebut..
Halaman calon buku kuwang..
Muhammad Fajarudin
Radio Komunitas AMC
Usaha Laundry
Cangkruk
Hm.. sekian dulu post kali ini. Kalo ada masukan atau
komentar, silahkan..
Makasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar