Kamis, 03 Mei 2012

ArtWork – Sket di Kuwang (HunTara)


(Klik pada gambar untuk memperbesar)

Cangkruk di Kuwang
Contoh halaman buku nanti


Sebenarnya sket kuwang bersama IS Jogja sudah lumayan lama diadakan. Dan kebetulan hasil sket tersebut akan dibukukan. Desa kuwang adalah desa yang dijadikan Huntara (hunian sementara) para korbam bencana merapi.
Puluhan kepala keluarga berada di hunian tersebut dari berbagai desa yang terkena merapi. Puluhan atau mungkin ratusan hunian sementara dibuat untuk dijadikan tempat tinggal mereka. Namun sampai saat ini, mereka masih tinggal dihunian yang sejatinya dibuat hanya untuk sementara (hanya seadanya).
Namun mau bagaimana lagi?
Keadaan yang membuat mereka untuk tetap tinggal dan bertahan di sana.

Karena mendapatkan tawaran untuk berpartisipasi dalam sket kuwang. Kemudian aku menuju ke sana ditemani Culun dan Upil..
Karena ketika nyeket disana dibagi tugas sketsa, akupun mendapatkan tugas mensketsa rumah penduduk yang memiliki usaha, seperti ruko, laundry atau apapun. Juga rumah penduduk yang di halaman depannya memiliki pohon atau tanaman..
Sebelum mendapatkan tugas tersebut. Aku berkeliling dan mengamati sekitar. Dan aku tertarik untuk naik ke Cangkruk. Sebuah gardu pantau.
Kemudian dari bawah cangkruk aku mulai membuat sketsa huntara yang dibuat oleh UGM..
Aku menggunakan tinta china dan finishing air pada sketbuk A4

Dibawah Cangkruk Pos Pantau
Tinta China Pada Sketbuk A4
Finishing Air


Kemudian aku langsung mencari objek tugasku. Kebetulan di sekitar situ ada hunian yang memiliki usaha laundry. Langsung saja aku mulai membuat sketsa..
Aku menggunakan drawing pen dan finishing sedikit tinta dan air pada sketbuk A4..

Usaha Laundry milik warga di Kuwang
Drawing Pen pada Sketbuk A4
Finishing sedikit tinda china dan air


Karena tugasku juga mewawancarai warga yang memiliki hunian tersebut, akupun langsung memberanikan diri untuk bertamu. Sebenarnya aku sangat malu dan tidak cukup nyali untuk melakukan itu. Namun, nekat saja!

Aku bertemu dengan anak pemilik rumah usaha tersebut. Namanya Muhammad Fajar. Bisa dipanggil Fajar. Dia masih duduk di bangku SMK di Cangkringan.
Dia adalahs alah satu pemuda yang beruntung selamat dari terjangan erupsi merapi. Ia berserita tentang malam kejadian erupsi sampai pada teman-teman sebayanya yang tidak memiliki nasib baik karena tewas pada musibah tersebut.

Di sini ia dan para pemuda lainnya menjadi relawan bencana dan tergabung dalam komunitas komunikasi yang bernama AMC (Argo Merapi Comunity) 149,380 MHz..
Sambil wawancara daripada nganggur, sekalian saja aku juga membuat skets mas Fajar tersebut. Dan ketika tau dirinya di sket, dia jadi salah tingkah dan memperbaiki penampilannya. Aku hanya menggunakan pensil mekanik pada sketbuk A4 dan hanya dengan finishing arsir saja..

Muhammad Fajarudin
Pemuda di Huntara Kuwang
Pensil Mekanik pada Sketbuk A4


Dan setelah selesai sketsanya, dia meminta ijin untuk memoto hasil sketsanya yang menurutnya akan dijadikan poto profil akunnya di jejaring sosial. :)

Sebenarnya ketika di cangkruk ada kejadian yang lumayan memalukan dan kasihan juga sih..
Upil jatuh ketika turun dari lantai 2 cangkruk. Salah satu kakinya terperosok karena papan yang diinjaknya sudah rapuh. Menyebabkan 3 jari kakinya sobek dan mengeluarkan banyak darah..
Sebenarnya kasian melihat dia seperti itu, tapi juga aku tidak bisa menahan tawaku karena posisi dia jatuh sungguh lucu..
Maaf pil, aibmu kubeberkan.. :)
Awalnya dia pusing dan lemas karena mengetahui kakinya berdarah, namun setelah beristirahat sejenak, ia kemudian malah membuat sketsa kaki berdarahnya tersebut..

Halaman calon buku kuwang..

Muhammad Fajarudin
Radio Komunitas AMC

Usaha Laundry

Cangkruk


Hm.. sekian dulu post kali ini. Kalo ada masukan atau komentar, silahkan..
Makasih :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar