Sejak kecil aku memang sudah menyukai yang namanya Gambar.. dan kadang aku berusaha untuk menggambar sesuatu yang kusuka sebagus dan semirip mungkin..
Dulu kadang orangtuaku marah-marah karena kadang aku kelewatan dalam menyalurkan kesukaanku. Aku kadang menggambar di buku dokumen penting orangtuaku.. Tapi dulu memang aku seperti selalu kekurangan media untuk menggambar!!
Ketika bertambah besar, aku merasakan bakatku semakin terasah.. Namun entah mengapa aku kadang menyukai gambaran orang-orang yang tidak terlalu bisa menggambar. Aku menganggap goresan mereka adalah goresan yang jujur. Goresan yang apa adanya..
Dan goresan anak kecil lah yang menurutku goresan yang mendekati sempurna.. :)
Menginjak bangku SMP, bakatku semakin berkembang ketika aku ditemukan oleh guru seni rupaku. Bpk Mulyana S.Pd (gelarnya waktu itu). Dan bakatku semakin diasah oleh beliau.. Hingga pada obrolan ketika aku duduk di kelas 3 SMP, ibuku berkata..
"Menjadi seniman itu adalah pekerjaan yang tidak jelas dan tidak menjanjikan.. Mending kalau kamu lagi ada di atas.. kalau kamu sedang di bawah, mau bagaimana kamu menghidupi keluarga kamu..?" dan semenjak itu aku memutar haluan kapalku dan meyakinkan diri untuk belajar tentang kesehatan. Ya! Aku ingin menjadi dokter..
Namun dalam lubuk hatiku terdalam aku tidak ingin menjadi dokter umum! Aku ingin menjadi Seksolog!
Dan aku mengungkapkan hal itu hanya pada teman-temanku saja. Tidak pernah sedikitpun aku membicarakan itu pada orangtuaku...
Dan ketika berada di Bangku SMA, aku menemukan kegemaran baru.. Menulis!!
Yang kutulis hanyalah cerpen-cerpen biasa tentang kehidupanku dan kehidupan sekitarku.. hingga saat itu aku lebih menikmati ketika menulis daripada ketika menggambar...
Dan itu kuungkapkan pada guru seni rupa SMPku..
"Aku lebih puas ketika pembacaku memprotes alur cerita yang kubuat! Rasanya dalam dada ini merasakan gejolak aneh yang tidak bisa kuungkapkan!"
Dan ketika duduk di kelas 3 SMA, kedua orangtuaku mengajakku untuk membicarakan kuliahku..
Aku hanya tersenyum dan bilang "Kan Icho (nama kecilku) pengen jadi Dokter!"
Namun tidak kusangka sama sekali apa yang diungkapkan oleh kedua orangtuaku tentang "Kuliah itu kita belajar untuk nantinya mencari kerja.."
"Dan kamu ada bakat di seni rupa, alangkah baiknya kamu kembangkan bakatmu itu.."
Entah mengapa mendengar kalimat itu tiba-tiba akupun menjadi bersemangat dan memutuskan untuk mengambil jalur itu, jalur yang sudah lama aku tinggalkan!
Aku lupakan kenapa aku mengambil penjurusan IPA.. Aku sejenak lupakan masalah Seksolog.. karena entah mengapa.. Aku merasakan hawa kebebasan ketika orangtuaku menyarankan aku mengambil jalur yang menurut mereka menjadi jalur yang kusukai...
Dan di sinilah aku sekarang.. Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Yogyakarta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar