(Klik pada gambar untuk memperbesar)
Komplikasi
Mixed Media On Canvas
50x60 cm
2011
Ini adalah karya lukis yang dipamerkan bersama teman-teman Seni Rupa Kelas A angkatan 2008 dengan Tema KOMPLIKASI..
Ini ada tulisan dari temen sekelas, Benni Irawan. si Jago Teori kelas kita. Hehe..
KOMPLIKASI
Komplikasi, sebuah kata dengan makna yang mendalam. Ia berasal dari kata ”kompleks” yang berarti sesuatu gabungan dari beberapa unsur. Kata komplikasi dalam dunia medis dipahami sebagai suatu penyakit sekunder atau kondisi yang berkembang dalam perjalanan penyakit primer dan timbul baik sebagai akibat dari penyebab independen. Dalam bahasa sehari-hari sepertinya kata komplikasi erat hubungannya dengan kata komplit yang beararti lengkap.
Pengalaman estetis merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh seorang perupa. Dimana dari pengalaman tersebut ia mampu mengungkapkan estetis itu kedalam bahasa visualnya. Pencapaian estetis tidaklah lepas dari proses berpikir dan merasakan. Dalam bukunya, Descartes telah lama mengungkapkan “cogito ergo sum, Saya berfikir, maka saya ada”. Pencapaian estetis seorang perupa tidaklah datang tanpa sebuah proses, ia hadir sebagai suatu refleksi dari proses berfikir itu sendiri. Alam pikiran yang kompleks, dimana benturan-benturan saling mengisi dan melengkapi ditengah berbagai masalah yang dihadapi, situasi yang dirasakan, dan apapun yang dilihat sehingga terekam dalam pola pikir.
Fenomena yang terjadi disekitar adalah sebuah masalah yang kompleks, mahasiswa pendidikan seni rupa sebagai akademisi yang ikut andil dalam menyikapi permaslahan bangsa yang begitu kompleks pula, sehingga melahirkan konflik pada diri mereka sendiri. Konflik batin dan alam pikiran yang terjadi meletupkan suatu energi estetik, yang dalam prinsipnya “energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat berubah bentuk”. Disinilah tugas perupa, yakni menuangkan energi tersebut kedalam karya rupa yang agung.
Semoga, Krisis estetik yang terjadi dilingkungan mahasiswa akan digebrak dengan pameran ini, pameran yang bertajuk keberagaman, multikultur dari para perupa yang mempersembahkan karya terbaiknya. Para perupa muda yang berasal dari berbagai daerah, yang bersatu dalam komunitas kelas A angkatan 2008 Jurusan Pendidikan seni Rupa, FBS-UNY. Mereka adalah bukti dari sebuah kompleksitas yang terjadi di kampus ini.
“Waktu itu terus berlari sampai engkau menghentikannya dalam bentuk sebuah karya. Karena karya itu adalah dokumentasi bahwa engkau pernah ada (Rustan, 2009).” Seni pun begitu kompleks, perubahan zaman telah memeberikan pengaruh yang dahsyat terhadapnya, bahkan iapun tidak terikat batasan-batasan atau kaidah-kaidah seni yang sudah mapan. Seni mengembangkan dirinya setapak demi setapak sehingga menjadi sesuatu yang longgar baik bentuk, isi maupun fungsinya.
Dari hal yang kompleks tersebut, perupa telah menuangkan energinya kedalam karya, lalu akan kemana lagi energi itu?, energi tersebut meledak sebagai sebuah gerakan yang mengusir kesepian aktivitas seni di kampus ini.
Selamat berpameran.
Benni Irawan
Bagiku sendiri, Komplikasi di sini adalah sesuatu yang bermacam-macam yang tergabung dalam satu wadah dan juga sesuatu yang sebenarnya sudah meradang di dalam diri kita namun belum juga sempat dikeluarkan karena berbeda sekali dengan kepribadian kita biasanya..
Seperti lukisanku ini. Aku memang menyukai figur-figur seperti ini (selain figur-figur yang sering kugambar). Namun karena menurutku figur semacam ini terlalu seperti perempuan, jadi hanya menjadi coretan-coretan iseng di dalam buku sketku saja..
Namun dalam pameran ini aku bisa mengeluarkan apa yang ingin ku keluarkan. Apa yang selama ini aku pendam dan apa yang selama ini sebenarnya sudah aku geluti atau aku suka. Namun tidak pernah terekspose publik. Hehe..
Aku terinsipirasi dari Lady Gaga dengan kostum-kostum uniknya. Dan bermunculan di otakku untuk menggambarkannya..
Lukisan ini bercerita tentang seorang yang ingin menggapai impiannya namun ada suatu hal yang membuatnya tidak bisa kemana-mana dan tidak bisa jauh. Namun pada suatu malam ia tetap nekat keluar walaupun apa yang akan terjadi mungkin merugikannya namun ia tidak lagi perduli.. Ia hanya ingin bahagia dan bisa menggapai apa yang ingin digapainya...
Sekian postnya, kalo ada masukan silahkan. Makasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar